Merdeka adalah ketika kita tidak menyimpan sedikitpun keraguan atas apa yang kita putuskan untuk dilaksanakan. Yakin akan kebenarannya, yakin akan manfaatnya, dan yakin akan konsekuensinya...........
Minggu, 20 Juni 2010
CANTIK5
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiSMfqi5hAUHAf_LP0ej5RWO-gNJBknfn4hw17LCZPFM85g4yVR8lcz3UUcuttLIfdaz9XbP2vgAMwJAxBs4L9yg9k2zt0rJjLpaaPdXUJFkbzlVNHIz4t5wvo7dhxXX48tBorHtqK_9E/s1600-h/phal.jpg
REHAT
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXPahpPQLYrFM5Q7fzkWMk19-uFHL5hrxc-T8vs54rE5eHN1zYYxOSJJ3lxWid508-ghPl9E67zKlrqLMyajcllv_v0uvmYfjYdNXAn8YPY2Ni7zCecvQQ8-77c8YlOs__EEmmCIcWlC0/s1600/headsutiknoi.jpg
LEBIH SEHAT DENGAN KIAT CERDIK
Cara Spiritual Menurunkan Stress
Berdoa sebelum tidur efektif menurunkan stres dan membantu perempuan rileks. Para periset Duke University melaporkan, doa dapat menurunkan risiko Insomnia yang dipicu rasa tidak tenang atau takut sampai sebanyak 81%.
Tugas Rumah Tangga Mencegah Heartburn
Mengerjakan tugas rumah tangga selama 30 menit, apakah menyeterika, merapikan rumah atau mengerjakan tugas lainnya yang membuat anda bergerak sesudah makan, dapat membantu mengosongkan perut, kunci untuk mencegah Heartburn ( Rasa sakit di tengah dada yang disebabkan terlalu banyak makan atau makan makanan pedas atau minum alkohol).
Berdoa sebelum tidur efektif menurunkan stres dan membantu perempuan rileks. Para periset Duke University melaporkan, doa dapat menurunkan risiko Insomnia yang dipicu rasa tidak tenang atau takut sampai sebanyak 81%.
Tugas Rumah Tangga Mencegah Heartburn
Mengerjakan tugas rumah tangga selama 30 menit, apakah menyeterika, merapikan rumah atau mengerjakan tugas lainnya yang membuat anda bergerak sesudah makan, dapat membantu mengosongkan perut, kunci untuk mencegah Heartburn ( Rasa sakit di tengah dada yang disebabkan terlalu banyak makan atau makan makanan pedas atau minum alkohol).
Sabtu, 19 Juni 2010
AKAR ( RADIX )
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit bercerita tentang perakaran pada Anggrek.
Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika.
Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab.
Anggota pentingnya yang dikenal baik manusia adalah anggrek hias serta vanili.Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau "berdaging": tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif.
Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.
Anggrek mewmiliki Akar serabut, tidak dalam.Akar anggrek lunak, mudah patah, berlendir, dan agak lengket. Bentuknya meruncing di bagian ujung. Anggrek memiliki akar adventicia yaitu akar yang termodifikasi untuk menempel atau melakukan perlekatan. akar anggrek tidak memiliki rambut akar, dapat melakukan simbiosis dengan mikoriza, dan memiliki velamen yang bersifat spongi (berongga). Velamen tersebut berfungsi untuk memudahkan akar dalam menyerap hujan yang jatuh ke kulit pohon melalui media tumbuh anggrek.
Berdasarkan tempat tumbuhnya, ribuan jenis anggrek terbagi dalam anggrek epifit, terestrial, saprofit, dan litofit.
Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Anggrek epifit dan semi epifit hidup dengan menempelkan akarnya ke pepohonan. Akarnya itu juga berfungsi sebagai penyerap nitrogen dari udara. Jenis ini butuh naungan dari teriknya cahaya matahari. Yang tergolong epifit antara lain, Dendrobium, Cattleya, Ondocidium, Phalaenopsis, Epidendrum, Leila, dan Brassavola.
Sedangkan anggrek terestrial merupakan jenis yang hidup di atas permukaan tanah.
Beberapa anggota kelompok ini adalah Vanda, Renanthera, Arachnis, dan Aranthera.
Sementara itu, anggrek saprofit tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, seperti Goodyera sp.
Kelompok litofit memilih hidup di bebatuan. Anggrek jenis ini biasanya tumbuh di bawah sengatan cahaya matahari penuh, seperti Dendrobium dan Phalaenopsis.
Kelompok teresterial, litofit, dan saprofit memerlukan media tanam sebagai tempat hidup dan mencari makanan ketika dibudidayakan. Sementara itu, yang tergolong epifit dan semi epifit tidak mengambil makanan dari media tempatnya menempel. “Media tersebut hanya sebagai pegangan bagi akar-akarnya dan juga penjaga kelembapan.
Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika.
Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab.
Anggota pentingnya yang dikenal baik manusia adalah anggrek hias serta vanili.Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau "berdaging": tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif.
Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.
Anggrek mewmiliki Akar serabut, tidak dalam.Akar anggrek lunak, mudah patah, berlendir, dan agak lengket. Bentuknya meruncing di bagian ujung. Anggrek memiliki akar adventicia yaitu akar yang termodifikasi untuk menempel atau melakukan perlekatan. akar anggrek tidak memiliki rambut akar, dapat melakukan simbiosis dengan mikoriza, dan memiliki velamen yang bersifat spongi (berongga). Velamen tersebut berfungsi untuk memudahkan akar dalam menyerap hujan yang jatuh ke kulit pohon melalui media tumbuh anggrek.
Berdasarkan tempat tumbuhnya, ribuan jenis anggrek terbagi dalam anggrek epifit, terestrial, saprofit, dan litofit.
Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Anggrek epifit dan semi epifit hidup dengan menempelkan akarnya ke pepohonan. Akarnya itu juga berfungsi sebagai penyerap nitrogen dari udara. Jenis ini butuh naungan dari teriknya cahaya matahari. Yang tergolong epifit antara lain, Dendrobium, Cattleya, Ondocidium, Phalaenopsis, Epidendrum, Leila, dan Brassavola.
Sedangkan anggrek terestrial merupakan jenis yang hidup di atas permukaan tanah.
Beberapa anggota kelompok ini adalah Vanda, Renanthera, Arachnis, dan Aranthera.
Sementara itu, anggrek saprofit tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, seperti Goodyera sp.
Kelompok litofit memilih hidup di bebatuan. Anggrek jenis ini biasanya tumbuh di bawah sengatan cahaya matahari penuh, seperti Dendrobium dan Phalaenopsis.
Kelompok teresterial, litofit, dan saprofit memerlukan media tanam sebagai tempat hidup dan mencari makanan ketika dibudidayakan. Sementara itu, yang tergolong epifit dan semi epifit tidak mengambil makanan dari media tempatnya menempel. “Media tersebut hanya sebagai pegangan bagi akar-akarnya dan juga penjaga kelembapan.
Sabtu, 12 Juni 2010
Selasa, 08 Juni 2010
TEKS TES 3 MENIT
Barangkali anda jenuh dengan rutinitas, ingin sesekali refresing dengan keluarga anda, teman, adik-adik kelas/tingkat,atau barangkali binaan. anda bisa mencoba games sederhana ini,selamat mencoba..........
GAME TEKS TES 3 MENIT
1. Bacalah dahulu semua dengan baik, baru kemudian kerjakan.
2. Tulislah nama saudara di sudut kanan atas kertas ini.
3. Lingkarilah kata nama pada kalimat kedua diatas.
4. Gambarkanlah 5 bujur sangkar kecil di sudut kiri atas kertas ini.
5. Coretlah sebuah tanda X dalam tiap bujur sangkar itu.
6. Buatlah lingkaran sekitar tiap-tiap bujur sangkar itu.
7. Bubuhkanlah tanda tangan saudara di bawah judul kertas ini.
8. Di belakang judul itu tuliskan kata ya.
9. Lingkarilah kalimat no. 7.
10. Coretkanlah sebuah tanda disudut kiri bawah kertas ini.
11. Buatlah segitiga sekitar tanda X yang baru anda coretkan itu.
12. Dibalik kertas ini, hitunglah 70 X 70 =.....
13. Berilah Lingkaran sekitar kata kertas pada kalimat no.4.
14. Teriakkanlah dengan nyaring nama panggilan saudara bilamana saudara sudah sampai pada kalimat berikut ini.
15. Apabila saudara merasa telah mengikuti petunjuk denga baik, bertakbirlah.
16. Dibalik kertas ini hitunglah 127 + 139 = ....
17. Lingkarilah jawabannya.
18. Berhitunglah dengan suara biasa dalam bercakap-cakap mundur dari 10 sampai 1.
19. tusukkanlah 3 buah lubang kecil dengan alat tulis saudara di belakang kalimat ini.
20. Kalau ternyata saudara yang paling dulu samapai pada kalimat ini, teriaklah dengan lantang Aku seorang pemimpin.
21. Garis bawahi nomor-nomor genap bagian kiri halaman ini.
22. Setelah saudara selesai membaca semua kalimat dengan cermat,. maka kerjakanlah kalimat nomor 1 dan nomor 2 saja.
****************************************D**************************************
GAME TEKS TES 3 MENIT
1. Bacalah dahulu semua dengan baik, baru kemudian kerjakan.
2. Tulislah nama saudara di sudut kanan atas kertas ini.
3. Lingkarilah kata nama pada kalimat kedua diatas.
4. Gambarkanlah 5 bujur sangkar kecil di sudut kiri atas kertas ini.
5. Coretlah sebuah tanda X dalam tiap bujur sangkar itu.
6. Buatlah lingkaran sekitar tiap-tiap bujur sangkar itu.
7. Bubuhkanlah tanda tangan saudara di bawah judul kertas ini.
8. Di belakang judul itu tuliskan kata ya.
9. Lingkarilah kalimat no. 7.
10. Coretkanlah sebuah tanda disudut kiri bawah kertas ini.
11. Buatlah segitiga sekitar tanda X yang baru anda coretkan itu.
12. Dibalik kertas ini, hitunglah 70 X 70 =.....
13. Berilah Lingkaran sekitar kata kertas pada kalimat no.4.
14. Teriakkanlah dengan nyaring nama panggilan saudara bilamana saudara sudah sampai pada kalimat berikut ini.
15. Apabila saudara merasa telah mengikuti petunjuk denga baik, bertakbirlah.
16. Dibalik kertas ini hitunglah 127 + 139 = ....
17. Lingkarilah jawabannya.
18. Berhitunglah dengan suara biasa dalam bercakap-cakap mundur dari 10 sampai 1.
19. tusukkanlah 3 buah lubang kecil dengan alat tulis saudara di belakang kalimat ini.
20. Kalau ternyata saudara yang paling dulu samapai pada kalimat ini, teriaklah dengan lantang Aku seorang pemimpin.
21. Garis bawahi nomor-nomor genap bagian kiri halaman ini.
22. Setelah saudara selesai membaca semua kalimat dengan cermat,. maka kerjakanlah kalimat nomor 1 dan nomor 2 saja.
****************************************D**************************************
TRIK & TIPS
JADILAH MANAGER WAKTU
Waktu ibarat sebuah pedang. Bila kita tidak mengendalikannya maka ia akan menebas kita. Makanya, sebelum ia menebas dan menjungkalkan kita dengan setumpuk tugas yang tak terkendali maka kitalah yang mengendalikannya terlebih dahulu. Kitalah tuannya. maka sejumlah trik & tips berikut bisa anda coba :
1. Ucapkan Bismillah. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
2. Azamkan/ niatkan dalam hati bahwa apapun yang kita lakukan ini merupakan bagian dari ibadah kepada Allah Azza Wa Jalla sehingga apapun yang kita lakukan akan bermakna pahala di sisi-Nya. Segala yang kita lakukan tidak akan sia-sia.
3. Tulislah semua rencana, baik dalam organizer anda/ dalam kalendar di hp anda. Tulislah sedetil mungkin. Gunakan kata-kata khusus, misalnya hari ini jam 8 ada kuliah/ meeting tambahkan juga kuliah/ meeting dengan siapa? apa yang dibahas? apa yang perlu dipersiapkan, bertanyalah pada teman/ rekan kerja/ atasan anda, bila tak paham dengan agenda yang akan dibahas.
4. Jangan lupa untuk mencantumkan aktivitas spiritual anda, datanglah lebih pagi dari waktu yang telah ditentukan sehingga bisa meluangkan waktu untuk shalat Dhuha/ Baca satu-dua ayat Al-Qur'an.
Waktu ibarat sebuah pedang. Bila kita tidak mengendalikannya maka ia akan menebas kita. Makanya, sebelum ia menebas dan menjungkalkan kita dengan setumpuk tugas yang tak terkendali maka kitalah yang mengendalikannya terlebih dahulu. Kitalah tuannya. maka sejumlah trik & tips berikut bisa anda coba :
1. Ucapkan Bismillah. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
2. Azamkan/ niatkan dalam hati bahwa apapun yang kita lakukan ini merupakan bagian dari ibadah kepada Allah Azza Wa Jalla sehingga apapun yang kita lakukan akan bermakna pahala di sisi-Nya. Segala yang kita lakukan tidak akan sia-sia.
3. Tulislah semua rencana, baik dalam organizer anda/ dalam kalendar di hp anda. Tulislah sedetil mungkin. Gunakan kata-kata khusus, misalnya hari ini jam 8 ada kuliah/ meeting tambahkan juga kuliah/ meeting dengan siapa? apa yang dibahas? apa yang perlu dipersiapkan, bertanyalah pada teman/ rekan kerja/ atasan anda, bila tak paham dengan agenda yang akan dibahas.
4. Jangan lupa untuk mencantumkan aktivitas spiritual anda, datanglah lebih pagi dari waktu yang telah ditentukan sehingga bisa meluangkan waktu untuk shalat Dhuha/ Baca satu-dua ayat Al-Qur'an.
Minggu, 06 Juni 2010
Busana Muslimah Menang dalam Kontes di Ukraina
Alam Islami
7/7/2008 | 04 Rajab 1429 H | Hits: 2.759
Oleh: Tim dakwatuna.com
Kirim Print
dakwatuna.com - Kiev, “Sungguh, saya harus mengungkapkan perasaan dan kegembiraan saya, bahwa busana muslim mendapat tempat terhormat, terutama pakaian untuk muslimah. Busana muslim mampu berpartisipasi dan bersaing dengan mode busana lainnya.”
Itulah ungkapan seorang Olga (25 tahun), ia sungguh percaya diri dan bangga dengan busana muslim Ukraina. Di mana ia berbahagia mampu mengikuti dan memperkuat kontes mode busana resmi. Ia sendiri sebelumnya tidak berpikiran bahwa di Eropa busana muslim mampu bersaing.
Olga telah mengikuti kontes busana yang diselenggarakan oleh Kementrian Urusan Rumah Tangga dan Pemuda, untuk memilih mode terbaik bagi pemuda-pemudi, yang diselenggarakan pada hari Ahad pekan lalu. Diikuti sekitar seribu lima ratus (1500) peserta. Dengan kategori sepuluh (10) jenis busana. Seperti busana pengantin, gaun malam, baju olah raga, baju renang Islami, dan lain-lain.
Olga menyatakan bahwa kesertaannya dalam ivent ini terbilang mengejutkan bagi para peserta dan hadirin. Mereka terkejut, karena inilah kali pertama digelar kontes dalam sekala besar dan resmi di Ukraina yang diikuti mode busana muslim.
Olga adalah seorang muallaf, masuk Islam semenjak empat tahun lalu di Islamic Centre di Kiev, Ibu Kota Ukraina. Setelah masuk Islam ia serius menggeluti dunia mode muslim, terutama busana muslimah. Keseriusan ini mendapat dukungan dari Islamic Centre dan mendapatkan respon positif dari komunitas muslim di kota-kota Ukraina.
Ternyata kesuksesan Olga tidak datang tiba-tiba. Ia pernah ragu untuk menampilkan mode busana muslim yang menutupi semua anggota badan kecuali muka dan telapak tangan saja. Ia ragu, karena boleh jadi mode seperti itu hanya menjadi bahan olokan dan tertawaan oleh mereka yang bukan muslim, mereka tidak tahu mode busana muslim, dan sebab mengapa harus menutupi semua anggota badan. Karena tradisi dan mayoritas yang berlaku di Ukraina dan negara-negara Eropa, juga Barat berbeda dengan jenis mode yang menutupi badan ini.
Namun, panitia penilai dari Kementrian Urusan Keluarga dan Pemuda welcome terhadap Olga, bahkan memotivasinya, sehingga hilang rasa ragunya. Ia menyatakan, “Sungguh, di luar dugaan saya, ketika para peserta dan hadirin mendukung mode saya. Mata mereka terpusat pada peragaan busana karya saya. Yang menambah kegembiraan saya adalah, mereka memesan dan membeli produk mode busana saya.” Subhanallah!
Olga mampu melewati tahapan kontes, sehingga hanya diikuti dua puluh peserta saja. Dari kedua puluh itu, ia meraih peringkat ketiga. Peringkat ini menurutnya sebagai “Permulaan Baik” dan ia berharap dalam kontes berikutnya jauh lebih baik dan memuaskan.
Model Figur Muslimah
Dari hasil pengalaman ini, terutama masyarakat yang menyaksikan adanya diskriminasi minoritas, Dr. Isma’il Al Qadhi, Ketua Persatuan Ikatan Sosial, sebuah lembaga terbesar yang peduli dengan urusan minoritas muslim, ia berkomentar:
“Bahwa Olga menjadi model bagi pribadi muslim yang percaya diri, pribadi yang mampu berdiri sejajar dengan non muslim. Pribadi yang mampu menyakinkan bahwa Islam adalah agama yang tidak perlu ditakuti lagi sebagaimana sebagian orang di Barat melihatnya demikian. Bahkan Islam adalah agama yang moderat, memudahkan, yang mencakup seluruh segi kehidupan. Dan keberhasilan Olga ini menjadi bukti bahwa apa yang dibawa Islam memberi dampak positif dan bermanfaat bagi setiap tempat dan segala waktu.”
Al Qadhi yang juga ketua Islamic Centre di Kiev, Ibu Kota Ukraina ini menambahkan, “Kami selalu mengajak setiap muslim, terutama muslim pribumi, agar berkiprah dan berperan positif di tengah-tengah masyarakat Ukraina. Untuk membuktikan bahwa Islam itu benar agama yang menebar kasih sayang, cinta, kedamaian, toleransi dan interaksi sosial yang saling menghormati.”
Alam Islami
7/7/2008 | 04 Rajab 1429 H | Hits: 2.759
Oleh: Tim dakwatuna.com
Kirim Print
dakwatuna.com - Kiev, “Sungguh, saya harus mengungkapkan perasaan dan kegembiraan saya, bahwa busana muslim mendapat tempat terhormat, terutama pakaian untuk muslimah. Busana muslim mampu berpartisipasi dan bersaing dengan mode busana lainnya.”
Itulah ungkapan seorang Olga (25 tahun), ia sungguh percaya diri dan bangga dengan busana muslim Ukraina. Di mana ia berbahagia mampu mengikuti dan memperkuat kontes mode busana resmi. Ia sendiri sebelumnya tidak berpikiran bahwa di Eropa busana muslim mampu bersaing.
Olga telah mengikuti kontes busana yang diselenggarakan oleh Kementrian Urusan Rumah Tangga dan Pemuda, untuk memilih mode terbaik bagi pemuda-pemudi, yang diselenggarakan pada hari Ahad pekan lalu. Diikuti sekitar seribu lima ratus (1500) peserta. Dengan kategori sepuluh (10) jenis busana. Seperti busana pengantin, gaun malam, baju olah raga, baju renang Islami, dan lain-lain.
Olga menyatakan bahwa kesertaannya dalam ivent ini terbilang mengejutkan bagi para peserta dan hadirin. Mereka terkejut, karena inilah kali pertama digelar kontes dalam sekala besar dan resmi di Ukraina yang diikuti mode busana muslim.
Olga adalah seorang muallaf, masuk Islam semenjak empat tahun lalu di Islamic Centre di Kiev, Ibu Kota Ukraina. Setelah masuk Islam ia serius menggeluti dunia mode muslim, terutama busana muslimah. Keseriusan ini mendapat dukungan dari Islamic Centre dan mendapatkan respon positif dari komunitas muslim di kota-kota Ukraina.
Ternyata kesuksesan Olga tidak datang tiba-tiba. Ia pernah ragu untuk menampilkan mode busana muslim yang menutupi semua anggota badan kecuali muka dan telapak tangan saja. Ia ragu, karena boleh jadi mode seperti itu hanya menjadi bahan olokan dan tertawaan oleh mereka yang bukan muslim, mereka tidak tahu mode busana muslim, dan sebab mengapa harus menutupi semua anggota badan. Karena tradisi dan mayoritas yang berlaku di Ukraina dan negara-negara Eropa, juga Barat berbeda dengan jenis mode yang menutupi badan ini.
Namun, panitia penilai dari Kementrian Urusan Keluarga dan Pemuda welcome terhadap Olga, bahkan memotivasinya, sehingga hilang rasa ragunya. Ia menyatakan, “Sungguh, di luar dugaan saya, ketika para peserta dan hadirin mendukung mode saya. Mata mereka terpusat pada peragaan busana karya saya. Yang menambah kegembiraan saya adalah, mereka memesan dan membeli produk mode busana saya.” Subhanallah!
Olga mampu melewati tahapan kontes, sehingga hanya diikuti dua puluh peserta saja. Dari kedua puluh itu, ia meraih peringkat ketiga. Peringkat ini menurutnya sebagai “Permulaan Baik” dan ia berharap dalam kontes berikutnya jauh lebih baik dan memuaskan.
Model Figur Muslimah
Dari hasil pengalaman ini, terutama masyarakat yang menyaksikan adanya diskriminasi minoritas, Dr. Isma’il Al Qadhi, Ketua Persatuan Ikatan Sosial, sebuah lembaga terbesar yang peduli dengan urusan minoritas muslim, ia berkomentar:
“Bahwa Olga menjadi model bagi pribadi muslim yang percaya diri, pribadi yang mampu berdiri sejajar dengan non muslim. Pribadi yang mampu menyakinkan bahwa Islam adalah agama yang tidak perlu ditakuti lagi sebagaimana sebagian orang di Barat melihatnya demikian. Bahkan Islam adalah agama yang moderat, memudahkan, yang mencakup seluruh segi kehidupan. Dan keberhasilan Olga ini menjadi bukti bahwa apa yang dibawa Islam memberi dampak positif dan bermanfaat bagi setiap tempat dan segala waktu.”
Al Qadhi yang juga ketua Islamic Centre di Kiev, Ibu Kota Ukraina ini menambahkan, “Kami selalu mengajak setiap muslim, terutama muslim pribumi, agar berkiprah dan berperan positif di tengah-tengah masyarakat Ukraina. Untuk membuktikan bahwa Islam itu benar agama yang menebar kasih sayang, cinta, kedamaian, toleransi dan interaksi sosial yang saling menghormati.”
Peran dan Tanggung Jawab Wanita Muslimah (bagian ke-2)
Mar'ah Muslimah
21/5/2010 | 08 Jumadil Akhir 1431 H | Hits: 1.828
Oleh: Tim Kajian Manhaj Tarbiyah
Kirim Print
Kaum Wanita pada Masa Berikutnya
dakwatuna.com – Ketika Utsman bin Affan mengerahkan pasukan melawan manuver-manuver Romawi, komandan diserahkan kepada Hubaib bin Maslamah al-Fikir. Istri Hubaib termasuk pasukan yang akan berangkat perang. Sebelum perang dimulai, Hubaib memeriksa kesiapan pasukan.
Tiba-tiba istrinya bertanya, “Di mana saya menjumpai Anda ketika perang sedang berkecamuk?”
Dia menjawab, “Di kemah komandan Romawi atau di surga.”
Ketika perang sedang berkecamuk, Hubaib berperang dengan penuh keberanian sampai mendapatkan kemenangan. Segera dia menuju ke kemah komandan Romawi menunggui istrinya. Yang menakjubkan, saat Hubaib sampai ke tenda itu, dia mendapatkan istrinya sudah mendahuluinya. Allahu Akbar.
Pada masa Dinasti Abbasiyah yang dipimpin oleh Harun al-Rasyid, ada seorang Muslimah disandera oleh tentara Romawi. Maka, seorang ulama bernama Al-Manshur bin Ammar mendorong umat Islam untuk berjihad di dekat istana Harun al-Rasyid dan dia pun menyaksikan ceramahnya. Tiba–tiba ada kiriman bungkusan disertai dengan surat. Surat itu lalu dibuka dan dibaca oleh ulama tadi dan ternyata berasal dari seorang perempuan dan berbunyi, “Aku mendengar tentara Romawi melecehkan wanita Muslimah dan engkau mendorong umat Islam untuk berjihad, maka aku persembahkan yang paling berharga dalam diriku. Yaitu, seuntai rambutku yang aku kirimkan dalam bungkusan itu. Dan, aku memohon agar rambut itu dijadikan tali penarik kuda di jalan Allah agar aku dapat nantinya dilihat Allah dan mendapatkan rahmat-Nya.” Maka, ulama itu menangis dan seluruh hadirin ikut menangis. Harun al-Rasyid kemudian memutuskan mengirim pasukan untuk membebaskan wanita Muslimah yang disandera itu.
Seorang istri Shaleh bin Yahya ditinggal suaminya dan hidup bersama dua anaknya. Ia mendidik anak-anaknya dengan ibadah dan qiyamul lail (shalat malam). Ketika anak-anaknya semakin besar, dia berkata, “Anak-anakku, mulai malam ini tidak boleh satu malam pun yang terlewat di rumah ini tanpa ada yang shalat qiyamulail.”
“Apa maksud ibu?” tanya mereka.
Ibu menjawab, “Begini, kita bagi malam menjadi tiga dan kita masing-masing mendapat bagian sepertiga. Kalian berdua, dua pertiga, dan saya sepertiga yang terakhir. Ketika waktu sudah mendekati subuh, saya akan bangunkan kalian.”
Ternyata kebiasaan ini berlanjut sampai ibu mereka meninggal. Dan amalan itu tetap dilanjutkan oleh dua anak itu karena mereka sudah merasakan nikmatnya qiyamulail.
Dari kisah di atas dapat kita pahami bahwa begitu besarnya peran dan tanggungjawab wanita pada masa salafussalih, mereka tidak pernah berhenti memberikan kontribusi dari apa yang mereka memiliki.
Secara umum wanita memiliki peran dan tanggung jawab amat besar dan penting dalam berbagai aspek kehidupannya; baik dalam kehidupan individu, keluarga (suami dan anak), masyarakat sosial sebagai warga ditempat dirinya tinggal dan berdiam bersama diri keluarganya, dan negara sebagai bagian dari anak bangsa, dan tempat dirinya dan keluarganya bernaung.
Sebagaimana pula wanita memiliki peran tanggung jawab khusus, yaitu sebagai pendidik dan pemberi kontribusi kebaikan sosial, yang tanpanya, kehidupan tidak akan berjalan semestinya. Sebab ia adalah pencetak generasi baru. Sekiranya di muka bumi ini hanya dihuni oleh laki-laki, kehidupan mungkin sudah terhenti beribu-ribu abad yang lalu. Oleh sebab itu, wanita tidak bisa diremehkan dan diabaikan, karena dibalik semua keberhasilan dan kontinuitas kehidupan, di situ ada wanita.
Mar'ah Muslimah
21/5/2010 | 08 Jumadil Akhir 1431 H | Hits: 1.828
Oleh: Tim Kajian Manhaj Tarbiyah
Kirim Print
Kaum Wanita pada Masa Berikutnya
dakwatuna.com – Ketika Utsman bin Affan mengerahkan pasukan melawan manuver-manuver Romawi, komandan diserahkan kepada Hubaib bin Maslamah al-Fikir. Istri Hubaib termasuk pasukan yang akan berangkat perang. Sebelum perang dimulai, Hubaib memeriksa kesiapan pasukan.
Tiba-tiba istrinya bertanya, “Di mana saya menjumpai Anda ketika perang sedang berkecamuk?”
Dia menjawab, “Di kemah komandan Romawi atau di surga.”
Ketika perang sedang berkecamuk, Hubaib berperang dengan penuh keberanian sampai mendapatkan kemenangan. Segera dia menuju ke kemah komandan Romawi menunggui istrinya. Yang menakjubkan, saat Hubaib sampai ke tenda itu, dia mendapatkan istrinya sudah mendahuluinya. Allahu Akbar.
Pada masa Dinasti Abbasiyah yang dipimpin oleh Harun al-Rasyid, ada seorang Muslimah disandera oleh tentara Romawi. Maka, seorang ulama bernama Al-Manshur bin Ammar mendorong umat Islam untuk berjihad di dekat istana Harun al-Rasyid dan dia pun menyaksikan ceramahnya. Tiba–tiba ada kiriman bungkusan disertai dengan surat. Surat itu lalu dibuka dan dibaca oleh ulama tadi dan ternyata berasal dari seorang perempuan dan berbunyi, “Aku mendengar tentara Romawi melecehkan wanita Muslimah dan engkau mendorong umat Islam untuk berjihad, maka aku persembahkan yang paling berharga dalam diriku. Yaitu, seuntai rambutku yang aku kirimkan dalam bungkusan itu. Dan, aku memohon agar rambut itu dijadikan tali penarik kuda di jalan Allah agar aku dapat nantinya dilihat Allah dan mendapatkan rahmat-Nya.” Maka, ulama itu menangis dan seluruh hadirin ikut menangis. Harun al-Rasyid kemudian memutuskan mengirim pasukan untuk membebaskan wanita Muslimah yang disandera itu.
Seorang istri Shaleh bin Yahya ditinggal suaminya dan hidup bersama dua anaknya. Ia mendidik anak-anaknya dengan ibadah dan qiyamul lail (shalat malam). Ketika anak-anaknya semakin besar, dia berkata, “Anak-anakku, mulai malam ini tidak boleh satu malam pun yang terlewat di rumah ini tanpa ada yang shalat qiyamulail.”
“Apa maksud ibu?” tanya mereka.
Ibu menjawab, “Begini, kita bagi malam menjadi tiga dan kita masing-masing mendapat bagian sepertiga. Kalian berdua, dua pertiga, dan saya sepertiga yang terakhir. Ketika waktu sudah mendekati subuh, saya akan bangunkan kalian.”
Ternyata kebiasaan ini berlanjut sampai ibu mereka meninggal. Dan amalan itu tetap dilanjutkan oleh dua anak itu karena mereka sudah merasakan nikmatnya qiyamulail.
Dari kisah di atas dapat kita pahami bahwa begitu besarnya peran dan tanggungjawab wanita pada masa salafussalih, mereka tidak pernah berhenti memberikan kontribusi dari apa yang mereka memiliki.
Secara umum wanita memiliki peran dan tanggung jawab amat besar dan penting dalam berbagai aspek kehidupannya; baik dalam kehidupan individu, keluarga (suami dan anak), masyarakat sosial sebagai warga ditempat dirinya tinggal dan berdiam bersama diri keluarganya, dan negara sebagai bagian dari anak bangsa, dan tempat dirinya dan keluarganya bernaung.
Sebagaimana pula wanita memiliki peran tanggung jawab khusus, yaitu sebagai pendidik dan pemberi kontribusi kebaikan sosial, yang tanpanya, kehidupan tidak akan berjalan semestinya. Sebab ia adalah pencetak generasi baru. Sekiranya di muka bumi ini hanya dihuni oleh laki-laki, kehidupan mungkin sudah terhenti beribu-ribu abad yang lalu. Oleh sebab itu, wanita tidak bisa diremehkan dan diabaikan, karena dibalik semua keberhasilan dan kontinuitas kehidupan, di situ ada wanita.
Peran dan Tanggung Jawab Wanita Muslimah (bagian ke-1)
Mar'ah Muslimah
15/5/2010 | 02 Jumadil Akhir 1431 H | Hits: 2.078
Oleh: Tim Kajian Manhaj Tarbiyah
Sekilas tentang peran dan tanggungjawab wanita pada masa Rasulullah
dakwatuna.com – Rata-rata kaum wanita pada masa Rasulullah SAW tidak ketinggalan memberikan kontribusi, peran dan tanggungjawab mereka, mereka ikut berlomba meraih kebaikan, meskipun mereka juga sibuk sebagai ibu rumah tangga. Mereka ikut belajar dan bertanya kepada Rasulullah SAW.
Wanita yang paling setia kepada Rasulullah adalah Khadijah yang telah berkorban dengan jiwa dan hartanya. Kemudian Aisyah, yang banyak belajar dari Rasulullah kemudian mengajarkannya kepada kaum wanita dan pria. Bahkan, ada pendapat ulama yang mengatakan, seandainya ilmu seluruh wanita dikumpulkan dibanding ilmu Aisyah, maka ilmu Aisyah akan lebih banyak. Begitulah Rasulullah SAW memuji Aisyah.
Ada seorang wanita bernama Asma binti Sakan. Dia suka hadir dalam pengajian Rasulullah saw. Pada suatu hari dia bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah SAW, engkau diutus Allah kepada kaum pria dan wanita, tapi mengapa banyak ajaran syariat lebih banyak untuk kaum pria? Kami pun ingin seperti mereka. Kaum pria diwajibkan shalat Jum’at, sedangkan kami tidak; mereka mengantar jenazah, sementara kami tidak; mereka diwajibkan berjihad, sedangkan kami tidak. Bahkan, kami mengurusi rumah, harta, dan anak mereka. Kami ingin seperti mereka. Maka, Rasulullah SAW menoleh kepada sahabatnya sambil berkata, “Tidak pernah aku mendapat pertanyaan sebaik pertanyaan wanita ini. Wahai Asma, sampaikan kepada seluruh wanita di belakangmu, jika kalian berbakti kepada suami kalian dan bertanggung jawab dalam keluarga kalian, maka kalian akan mendapatkan pahala yang diperoleh kaum pria tadi.” (HR Ibnu Abdil Bar).
Dalam riwayat Imam Ahmad, Asma meriwayatkan bahwa suatu kali dia berada dekat Rasulullah SAW. Di sekitar Rasulullah berkumpullah kaum pria dan juga kaum wanita. Maka beliau bersabda, “Bisa jadi ada orang laki-laki bertanya tentang hubungan seseorang dengan istrinya atau seorang wanita menceritakan hubungannya dengan suaminya.” Maka tak seorang pun yang berani bicara, maka saya angkat suara. “Benar ya Rasulullah, ada pria atau wanita yang suka menceritakan hal pribadi itu.” Rasulullah menimpali, “Jangan kalian lakukan itu, karena itu jebakan syaitan seakan syaitan pria bertemu dengan syaitan wanita, kemudian berselingkuh dan manusia pada melihatnya.”
Ada juga wanita yang tabah dalam kehidupan rumah tangga yang serba pas-pasan tapi tidak pernah mengeluh seperti Asma’ binti Abi Bakar dan Fatimah. Kutub Tarajim membenarkan cerita tentang Fatimah. “Suatu saat dia tidak makan berhari-hari karena nggak ada makanan, sehingga suaminya, Ali bin Abi Thalib, melihat mukanya pucat dan bertanya, “Mengapa engkau ini, wahai Fatimah, kok kelihatan pucat?”
Dia menjawab, “Saya sudah tiga hari belum makan, karena tidak ada makanan di rumah.”
Ali menimpali, “Mengapa engkau tidak bilang kepadaku?”
Dia menjawab, “Ayahku, Rasulullah SAW, menasehatiku di malam pengantin, jika Ali membawa makanan, maka makanlah. Bila tidak, maka kamu jangan meminta.”
Luar biasa bukan?
Ada juga wanita yang diuji dengan penyakit, sehingga dia datang kepada Rasulullah SAW meminta untuk didoakan. Atha’ bin Abi Rabah bercerita bahwa Ibnu Abbas RA berkata kepadaku, “Maukah aku tunjukkan kepadamu wanita surga?” Aku menjawab, “Ya.”
Dia melanjutkan, “Ini wanita hitam yang datang ke Rasulullah SAW mengadu, ‘Saya terserang epilepsi dan auratku terbuka, maka doakanlah saya.’ Rasulullah SAW bersabda, “Jika kamu sabar, itu lebih baik, kamu dapat surga. Atau, kalau kamu mau, saya berdoa kepada Allah agar kamu sembuh.”
Wanita itu berkata, “Kalau begitu saya sabar, hanya saja auratku suka tersingkap. Doakan supaya tidak tersingkap auratku.”
Maka, Rasulullah SAW mendoakannya.
Ada juga wanita yang ikut berperang seperti Nasibah binti Kaab yang dikenal dengan Ummu Imarah. Dia bercerita, “Pada Perang Uhud, sambil membawa air aku keluar agak siang dan melihat para mujahidin, sampai aku menemukan Rasulullah saw. Sementara, aku melihat pasukan Islam kocar-kacir. Maka, aku mendekati Rasulullah sambil ikut berperang membentengi beliau dengan pedang dan terkadang aku memanah. Aku pun terluka, tapi manakala Rasulullah SAW terpojok dan Ibnu Qamiah ingin membunuhnya, aku membentengi beliau bersama Mush’ab bin Umair. Aku berusaha memukul dia dengan pedangku, tapi dia memakai pelindung besi dan dia dapat memukul pundakku sampai terluka. Rasulullah saw. bercerita, “Setiap kali aku melihat kanan kiriku, kudapati Ummu Imarah membentengiku pada Perang Uhud.” Begitu tangguhnya Ummu Imarah.
Ada juga Khansa yang merelakan empat anaknya mati syahid. Ia berkata, “Alhamdulillah yang telah menjadikan anak-anakku mati syahid.”
Begitulah peranan wanita pada masa Rasulullah saw. Mereka berpikir untuk akhiratnya, sedang wanita sekarang yang lebih banyak memikirkan dunia, rumah tinggal, makanan, minuman, kendaraan, dan lain-lain.
Mar'ah Muslimah
15/5/2010 | 02 Jumadil Akhir 1431 H | Hits: 2.078
Oleh: Tim Kajian Manhaj Tarbiyah
Sekilas tentang peran dan tanggungjawab wanita pada masa Rasulullah
dakwatuna.com – Rata-rata kaum wanita pada masa Rasulullah SAW tidak ketinggalan memberikan kontribusi, peran dan tanggungjawab mereka, mereka ikut berlomba meraih kebaikan, meskipun mereka juga sibuk sebagai ibu rumah tangga. Mereka ikut belajar dan bertanya kepada Rasulullah SAW.
Wanita yang paling setia kepada Rasulullah adalah Khadijah yang telah berkorban dengan jiwa dan hartanya. Kemudian Aisyah, yang banyak belajar dari Rasulullah kemudian mengajarkannya kepada kaum wanita dan pria. Bahkan, ada pendapat ulama yang mengatakan, seandainya ilmu seluruh wanita dikumpulkan dibanding ilmu Aisyah, maka ilmu Aisyah akan lebih banyak. Begitulah Rasulullah SAW memuji Aisyah.
Ada seorang wanita bernama Asma binti Sakan. Dia suka hadir dalam pengajian Rasulullah saw. Pada suatu hari dia bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah SAW, engkau diutus Allah kepada kaum pria dan wanita, tapi mengapa banyak ajaran syariat lebih banyak untuk kaum pria? Kami pun ingin seperti mereka. Kaum pria diwajibkan shalat Jum’at, sedangkan kami tidak; mereka mengantar jenazah, sementara kami tidak; mereka diwajibkan berjihad, sedangkan kami tidak. Bahkan, kami mengurusi rumah, harta, dan anak mereka. Kami ingin seperti mereka. Maka, Rasulullah SAW menoleh kepada sahabatnya sambil berkata, “Tidak pernah aku mendapat pertanyaan sebaik pertanyaan wanita ini. Wahai Asma, sampaikan kepada seluruh wanita di belakangmu, jika kalian berbakti kepada suami kalian dan bertanggung jawab dalam keluarga kalian, maka kalian akan mendapatkan pahala yang diperoleh kaum pria tadi.” (HR Ibnu Abdil Bar).
Dalam riwayat Imam Ahmad, Asma meriwayatkan bahwa suatu kali dia berada dekat Rasulullah SAW. Di sekitar Rasulullah berkumpullah kaum pria dan juga kaum wanita. Maka beliau bersabda, “Bisa jadi ada orang laki-laki bertanya tentang hubungan seseorang dengan istrinya atau seorang wanita menceritakan hubungannya dengan suaminya.” Maka tak seorang pun yang berani bicara, maka saya angkat suara. “Benar ya Rasulullah, ada pria atau wanita yang suka menceritakan hal pribadi itu.” Rasulullah menimpali, “Jangan kalian lakukan itu, karena itu jebakan syaitan seakan syaitan pria bertemu dengan syaitan wanita, kemudian berselingkuh dan manusia pada melihatnya.”
Ada juga wanita yang tabah dalam kehidupan rumah tangga yang serba pas-pasan tapi tidak pernah mengeluh seperti Asma’ binti Abi Bakar dan Fatimah. Kutub Tarajim membenarkan cerita tentang Fatimah. “Suatu saat dia tidak makan berhari-hari karena nggak ada makanan, sehingga suaminya, Ali bin Abi Thalib, melihat mukanya pucat dan bertanya, “Mengapa engkau ini, wahai Fatimah, kok kelihatan pucat?”
Dia menjawab, “Saya sudah tiga hari belum makan, karena tidak ada makanan di rumah.”
Ali menimpali, “Mengapa engkau tidak bilang kepadaku?”
Dia menjawab, “Ayahku, Rasulullah SAW, menasehatiku di malam pengantin, jika Ali membawa makanan, maka makanlah. Bila tidak, maka kamu jangan meminta.”
Luar biasa bukan?
Ada juga wanita yang diuji dengan penyakit, sehingga dia datang kepada Rasulullah SAW meminta untuk didoakan. Atha’ bin Abi Rabah bercerita bahwa Ibnu Abbas RA berkata kepadaku, “Maukah aku tunjukkan kepadamu wanita surga?” Aku menjawab, “Ya.”
Dia melanjutkan, “Ini wanita hitam yang datang ke Rasulullah SAW mengadu, ‘Saya terserang epilepsi dan auratku terbuka, maka doakanlah saya.’ Rasulullah SAW bersabda, “Jika kamu sabar, itu lebih baik, kamu dapat surga. Atau, kalau kamu mau, saya berdoa kepada Allah agar kamu sembuh.”
Wanita itu berkata, “Kalau begitu saya sabar, hanya saja auratku suka tersingkap. Doakan supaya tidak tersingkap auratku.”
Maka, Rasulullah SAW mendoakannya.
Ada juga wanita yang ikut berperang seperti Nasibah binti Kaab yang dikenal dengan Ummu Imarah. Dia bercerita, “Pada Perang Uhud, sambil membawa air aku keluar agak siang dan melihat para mujahidin, sampai aku menemukan Rasulullah saw. Sementara, aku melihat pasukan Islam kocar-kacir. Maka, aku mendekati Rasulullah sambil ikut berperang membentengi beliau dengan pedang dan terkadang aku memanah. Aku pun terluka, tapi manakala Rasulullah SAW terpojok dan Ibnu Qamiah ingin membunuhnya, aku membentengi beliau bersama Mush’ab bin Umair. Aku berusaha memukul dia dengan pedangku, tapi dia memakai pelindung besi dan dia dapat memukul pundakku sampai terluka. Rasulullah saw. bercerita, “Setiap kali aku melihat kanan kiriku, kudapati Ummu Imarah membentengiku pada Perang Uhud.” Begitu tangguhnya Ummu Imarah.
Ada juga Khansa yang merelakan empat anaknya mati syahid. Ia berkata, “Alhamdulillah yang telah menjadikan anak-anakku mati syahid.”
Begitulah peranan wanita pada masa Rasulullah saw. Mereka berpikir untuk akhiratnya, sedang wanita sekarang yang lebih banyak memikirkan dunia, rumah tinggal, makanan, minuman, kendaraan, dan lain-lain.
8 Tips Sambut Ramadhan
Oleh: Ulis Tofa, Lc
Ramadhan yang penuh kelimpahan kebaikan dan keutamaan, akan dapat dirasakan dan diraih ketika ilmu tentang Ramadhan dipahami dengan baik.
Bayangkan, para generasi awal Islam sangat merindukan bertemu dengan bulan suci ini. Mereka berdo’a selama enam bulan sebelum kedatangannya agar mereka dipanjangkan umurnya sehingga bertemu dengan Ramadhan. Saat Ramadhan tiba, mereka sungguh-sungguh meraih kebaikan dan keuataman Ramadhan. Dan ketika mereka berpisah dengan Ramadhan, mereka berdo’a selama enam bulan setelahnya, agar kesungguhannya diterima Allah swt. Kerinduan itu ada pada diri mereka, karena mereka sadar dan paham betul keutamaan dan keistimewaan Ramadhan.
Bagaimana menyambut bulan Ramadhan? Berikut kami hadirkan “8 Tips Sambut Ramadhan” :
1. Berdoa agar Allah swt. memberikan umur panjang kepada kita sehingga kita berjumpa dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal: Puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan. Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad dan Tabrani)
2. Pujilah Allah swt. karena Ramadhan telah diberikan kembali kepada kita. Imam An Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata: ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah swt. kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan.
3. Bergembira dengan datangannya bulan Ramadhan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
4. Rencanakan agenda kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat, karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.
5. Kuatkan azam, bulatkan tekad untuk mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah swt., maka Allah swt. akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” Muhamad:21.
6. Pahami fiqh Ramadhan. Setiap mukmin wajib hukumnya beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar amaliyah Ramadhan kita benar dan diterima oleh Allah swt. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahu.” Al-Anbiyaa’ ayat 7.
7. Kondisikan qalbu dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs –pemberishan jiwa-. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental, dan jiwa kita siap untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah swt. di bulan Ramadhan.
8. Tinggalkan dosa dan maksiat. Isi Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Lembaran baru kepada Allah, dengan taubat yang sebenarnya taubatan nashuha. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” An-Nur:31. Lembaran baru kepada Muhammad saw., dengan menjalankan sunnah-sunnahnya dan melanjutkan risalah dakwahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, “Manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
Semoga Allah swt. memanjangkan umur kita sehingga berjumpa dengan Ramadhan. Dan selamat meraih kebaikan-kebaikannya. Amin ya Rabbana. Allahu a’lam
sumber : Oleh: Ulis Tofa, Lc Dakwatuna
Oleh: Ulis Tofa, Lc
Ramadhan yang penuh kelimpahan kebaikan dan keutamaan, akan dapat dirasakan dan diraih ketika ilmu tentang Ramadhan dipahami dengan baik.
Bayangkan, para generasi awal Islam sangat merindukan bertemu dengan bulan suci ini. Mereka berdo’a selama enam bulan sebelum kedatangannya agar mereka dipanjangkan umurnya sehingga bertemu dengan Ramadhan. Saat Ramadhan tiba, mereka sungguh-sungguh meraih kebaikan dan keuataman Ramadhan. Dan ketika mereka berpisah dengan Ramadhan, mereka berdo’a selama enam bulan setelahnya, agar kesungguhannya diterima Allah swt. Kerinduan itu ada pada diri mereka, karena mereka sadar dan paham betul keutamaan dan keistimewaan Ramadhan.
Bagaimana menyambut bulan Ramadhan? Berikut kami hadirkan “8 Tips Sambut Ramadhan” :
1. Berdoa agar Allah swt. memberikan umur panjang kepada kita sehingga kita berjumpa dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal: Puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan. Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad dan Tabrani)
2. Pujilah Allah swt. karena Ramadhan telah diberikan kembali kepada kita. Imam An Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata: ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah swt. kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan.
3. Bergembira dengan datangannya bulan Ramadhan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
4. Rencanakan agenda kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat, karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.
5. Kuatkan azam, bulatkan tekad untuk mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah swt., maka Allah swt. akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” Muhamad:21.
6. Pahami fiqh Ramadhan. Setiap mukmin wajib hukumnya beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar amaliyah Ramadhan kita benar dan diterima oleh Allah swt. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahu.” Al-Anbiyaa’ ayat 7.
7. Kondisikan qalbu dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs –pemberishan jiwa-. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental, dan jiwa kita siap untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah swt. di bulan Ramadhan.
8. Tinggalkan dosa dan maksiat. Isi Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Lembaran baru kepada Allah, dengan taubat yang sebenarnya taubatan nashuha. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” An-Nur:31. Lembaran baru kepada Muhammad saw., dengan menjalankan sunnah-sunnahnya dan melanjutkan risalah dakwahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, “Manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
Semoga Allah swt. memanjangkan umur kita sehingga berjumpa dengan Ramadhan. Dan selamat meraih kebaikan-kebaikannya. Amin ya Rabbana. Allahu a’lam
sumber : Oleh: Ulis Tofa, Lc Dakwatuna
Langganan:
Postingan (Atom)